1:26 PM -
Serba-serbi
No comments
Beasiswa Salman, Merentas Jalan Menggapai Cita
Semester
lalu, tepatnya ketika menapaki jalan perkuliahan di Semester kelima di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pengalaman baru telah merangkul langkah
kaki saya. Untuk pertama kalinya, saya mendapat beasiswa akademik. Jujur,
selama ini saya sangat sulit melakukan pengajuan beasiswa karena ada beberapa
persyaratan yang dikehendaki oleh pihak penyelenggara beasiswa yang ditolak idealisme
saya, yaitu ‘surat keterangan tidak/kurang mampu’. Beasiswa Salman telah
memberi saya peluang untuk bisa memperoleh beasiswa tanpa keterangan tersebut.
Keluarga saya memang bukan
termasuk keluarga berpunya, tetapi juga bukan termasuk keluarga yang
tidak/kurang mampu. Keluarga saya masuk ke dalam kategori cukup, cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga, kebutuhan saya kuliah, dan sebagainya.
Apalagi biaya hidup dan kuliah saya di UPI memang tidak terlalu mahal. Hal
inilah membuat saya tidak mengajukan beasiswa ke pihak Universitas yang
rata-rata menuntut keterangan tidak/kurang mampu tersebut.
Kini, setelah saya mendapat Beasiswa
Salman ini, saya merasa bangga dapat merentas jalan menggapai cita saya untuk
mendapatkan beasiswa akademik pertama saya. Ditambah lagi, Beasiswa Salman tak
hanya sekadar memberikan materi saja, tetapi juga ilmu dan pengalaman baru bagi
saya. Mendapatkan saudara-saudara baru selama pembinaan, berbagi pengalaman
antar penerima Beasiswa Salman, serta rihlah ke Kawah Putih yang menjadi
kenangan yang tak terlupakan (maklum,
pengalaman pertama ke sana, he.).
Selain itu, berkat Beasiswa
Salman ini saya juga dapat merentas jalan menggapai cita saya yang lain, yaitu menjadi
penulis. Di program Beasiswa Salman, saya mendapat beasiswa aktivis Salman dan
ditempatkan di Divisi Pengkajian dan Penerbitan (DPP) Salman ITB. Di sanalah
saya bertemu Kang Salim, Kang Fery, Kak Tristia, dan teman-teman DPP lainnya
yang menginspirasi dan menambah semangat saya untuk menjadi penulis.
Selama menjadi aktivis di DPP, tugas
mentranskrip rekaman Kajian Tafsir Tematik atas intruksi Kang Salim sebagai
Pimpinan DPP adalah pekerjaan yang paling berat, namun mengasyikkan. Butuh
waktu berhari-hari bagi saya untuk mentranskrip rekaman yang berdurasi sekitar
satu setengah jam lebih itu ke tuisan. Terlebih lagi, bahasa dan istilah yang
dipakai oleh pemateri dan peserta diskusinya adalah bahasa dan istilah yang
tergolong lumayan tinggi dan kadang belum saya mengerti (maklum, pemateri dan peserta sidangnya kebanyakannya para profesor dan
doktor, he). Namun, hal ini menjadi tantangan buat saya.
Saran saya untuk Beasiswa Salman
adalah perlu semakin dirapikan kembali sistem untuk tiap penerima macam-macam
Beasiswa Salman agar setiap penerima beasiswa dapat saling berhubungan sehingga
ikatan keluarganya semakin kuat. Selain itu, khusus beasiswa aktivis, alangkah
lebih baiknya Divisi Kemahasiswaan dan Kaderisasi (DMK –harusnya DKK, dong. He.) melakukan koordinasi dengan
divisi lain yang ada di Salman sebelum menentukan penempatan divisi pemagangan
untuk penerima beasiswa aktivis agar kejadian miskomunikasi yang saya alami
ketika ditempatkan di DPP tidak terulang kembali.
Terima kasih kepada Yayasan Salman
ITB yang telah memberi kesempatan berharga bagi saya untuk bergabung dalam ukhuwah Beasiswa Salman ini. Begitu pula
kepada para pejuang di DMK yang telah berusaha dan bersabar dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada para penerima beasiswa. Harapan saya, semoga saya
masih diberi kesempatan untuk ikut serta kembali dalam program Beasiswa Salman
periode berikutnya.
Semoga Allah membalas semuanya
dengan limpahan rahmatnya atas ketulusan yang telah diberikan selama ini dan
Salman ITB semakin lebih baik untuk kedepannya. Teruslah untuk membuka kesempatan kepada mereka yang ingin merentas
jalan untuk menggapai cita mereka. Jaya selalu Salman ITB, Allahu Akbar...!
J
Eko
Apriansyah, penerima beasiswa aktivis
Bagi teman-teman yang mau ikut dalam program Beasiswa Salman ITB ini, silakan kunjungi http://salmanitb.com/2013/01/rekrutmen-beasiswa-salman-itb-2013/
0 comments:
Post a Comment