Saturday, February 16, 2013

Membaca dan Menulis: Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilustrasi: pixabay.com

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥﴾
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,” (1) “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” (2) “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,” (3) “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena),” (4) “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (5)
(QS. Al-Alaq: 1—5)

            Ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya tidak akan ada tanpa proses penalaran dan penelitian. Penalaran dan penelitian pun tentunya tidak akan berjalan tanpa melakukan proses membaca dan menulis sebelumnya. Di ayat 1—5 Surat Al-Alaq ini, Allah menyampaikan landasan penting untuk manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

            Saking pentingnya, Allah menurunkan ayat ini sebagai wahyu pertama yang diberikan kepada Rasulullah Saw. Iqra, “Bacalah!”, penegasan yang sampai diulangi malaikat Jibril hingga tiga kali ini merupakan salah satu penandanya. Uniknya, pada zaman itu tidak banyak orang yang menguasai kemampuan baca-tulis, termasuk Rasulullah. Kini, perintah “membaca” yang dahulu terkesan aneh tersebut semakin terbukti kebenarannya. Di zaman modern ini, hampir tidak ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang diciptakan tanpa referensi tertulis yang dibaca sebelumnya.
            Memang, dalam beberapa konteks, “Bacalah!” tersebut tidak hanya berarti membaca tulisan, tetapi juga membaca alam. Kata khalaq atau “menciptakan” yang disebutkan selanjutnya, menandakan Allah ingin agar manusia membaca juga dari apa-apa yang Dia ciptakan di alam semesta ini. Manusia, hewan, tumbuhan, bumi, planet-planet, dan semua ciptaannya diperintahkan untuk “dibaca” atau dinalari dan diteliti. Pembuktian tentang hal ini dapat dilihat dari banyak ayat-ayat Alquran dalam surat lainnya yang menginsyaratkan hal tersebut, seperti pemakaian kata ulul albab “orang-orang yang berakal (berpikir)” dalam Surat Ali-Imran ayat 7.
            Orang-orang yang berpikir tersebut haruslah berpijakan kepada insyarat-insyarat lain yang tercantum dalam Alquran terlebih dahulu dalam melakukan “pembacaan” terhadap apa yang telah diciptakan Allah Swt. Diantara contohnya juga disampaikan dalam ayat kedua Surat Al-Alaq tadi, “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”. Ilmu pengetahuan sekarang membuktikan bahwa darah dalam tubuh manusia dapat digunakan untuk “membaca” karakter dan kesehatan manusia. Selain itu, masih banyak insyarat lainnya seperti dalam Surat Al-Hajj ayat 5 yang membicarakan soal proses penciptaan manusia, Surat Al-Hijr ayat 15 yang memaparkan komponen antariksa, dan sebagainya.
            Setelah melakukan proses “membaca” tersebut, Allah Swt memerintahkan manusia untuk “menulis”. Ini diungkapkannya dalam ayat ketiga yang berbunyi “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena),”. Kata qalam dalam ayat tersebut banyak ditafsirkan sebagai lauhul mahfudz, yaitu kitab yang di dalamnya telah tertulis semua hal yang ada di alam semesta ini. Begitupun manusia, tentunya harus memiliki catatan untuk menyimpan apa-apa yang telah “dibacanya”, baik itu dalam bentuk tulisan di buku, data dalam komputer, atau lainnya.
            Maka, pantaslah “membaca” dan “menulis” diperintahkan Allah untuk menjadi hal yang harus dilakukan manusia ketika hendak mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena pada hakikatnya, Allah-lah yang mengajarkan semua itu kepada manusia seperti yang sampaikan-Nya dipenghujung ayat terakhir wahyu pertama yang diturunkan. “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Wallahu a’lam bish shawab.
             
Yansha el-Qarni
*Penulis adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2010
Anggota UKM Kepenulisan Islami Al-Qolam Universitas Pendidikan Indonesia
(UKM Al-Qolam UPI)
*Tulisan ini memeroleh juara I di Lomba Esai FPTK Islamic Fair UPI

4 comments:

Cara menutup pikiran dan hati gimana ...

Cara menutup pikiran dan hati gimana ...

Pingin rassnya di tutup telepati saya atau hati saya

Post a Comment