4:34 PM -
Salman Media
No comments
Ayo Sama-sama Jaga Kebersihan Toilet Masjid Salman
Pernah membayangkan diri anda menyikat toilet tiga kali sehari? Atau
memantaunya 2-3 jam sekali? Itulah yang dilakukan Buhori hampir setiap
hari, demi menjaga kebersihan toilet Masjid Salman ITB. Tujuannya, agar
toilet selalu nyaman ketika dipakai para jamaahnya.
Lelaki kelahiran Tangerang, 23 tahun lalu ini adalah salah satu dari
sosok di balik kebersihan Masjid Salman, khususnya pada toilet. Toilet
yang notabene bagi kebanyakan orang merupakan tempat kotor dan jorok dan
hanya dipakai apabila ada ‘keperluan’ saja, baginya telah menjadi
tempat berkhidmat sehari-hari. Dengan tekun ia membersihkan setiap
jengkal bagian toilet.
Menjaga kebersihan toilet bukanlah perkara mudah. Terkadang, Buhori
kadang baru bisa membersihkan toilet setelah empat jam. “Saya kadang
membersihkan toilet mulai dari jam enam sampai jam sepuluh apabila
toiletnya lagi kotor banget. Terutama selepas hari Minggu,” ujarnya
ketika diwawancarai oleh tim salmanitb.com (18/10).
“Untuk membersihkan toilet, saya sih standar saja. Pertama, toilet
disiram dulu, terus disikat dengan sebelumnya dikasih cairan pembersih,
terakhir disiram lagi.” Pria dengan nama legkap Buhori Muslim ini juga
mengatakan apabila toilet tersebut tidak dibersihkan rutin sehari saja,
niscaya kotoran-kotoran akan membekas di keramik, membuat toilet bau dan
tidak nyaman digunakan.
Buhori mengaku tak ada yang istimewa dari pekerjaannya membersihkan
toilet, selain nilai ibadah dalam kerjanya. “Ga ada yang indah di
toilet, mah. Tapi semuanya dibawa enak saja. Apalagi ini di masjid, tempat ibadah. Jadi niatnya ibadah aja,” tuturnya sembari tersenyum.
Sama halnya dengan Buhori, Idar Darningsih, perempuan separuh baya yang bertugas membersihkan toilet Masjid Salman bagian akhwat. Beliau
telah bekerja membersihkan toilet masjid Salman sejak Februari 2004.
Pengalamannya tak jauh berbeda dengan yang dialami Buhori. Semula, tak
terpikir dalam benaknya menjadi seorang pembersih toilet. Namun, saat
mendengar kabar kalau ada tawaran bekerja di Salman dari suaminya yang
juga bekerja sebagai satpam di Salman, beliau langsung mengiyakan
walaupun ‘hanya’ sebagai petugas kebersihan masjid.
Banyak hal yang dialami Idar selama bekerja, ia dahulu sering sekali
menemukan barang-barang yang tak seharusnya dibuang di toilet. Toilet
pun tersumbat dibuatnya. Hal tersebut membuatnya tak habis pikir.
“Kadang ibu bingung mengapa banyak anak-anak yang harusnya sudah dewasa
tapi malah membuang sampah-sampah sembarangan. Tapi, alhamdulillah
sekarang sudah jarang karena sudah ada tempat sampah di dalam toilet.”
Senada dengan Buhori. Idar juga mengungkapkan bahwa menjadi petugas
kebersihan toilet bukanah profesi yang membanggakan, tapi merupakan
ladang amal yang bisa ia lakukan. “Semuanya tak jadi masalah, asalkan
untuk ibadah,” pungkasnya.
***
Cerita dari kedua sosok ini harusnya membuat kita bercermin tentang pentingnya kebersihan dalam Islam dan terus istiqamah untuk menjaganya. Salah satunya dalam menjaga kebersihan masjid.
Dari Aisyah r.a. : Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami
untuk membangun masjid di tempat-tempat tinggal dan agar selalu
dibersihkan serta diberi wangi-wangian. (HR Ahmad, Tirmidzi, lbn Majah
dan Abu Dawud)
Hadis di atas merupakan perintah Rasulullah agar kita dapat menjaga
kebersihan masjid, dan hal ini sebenarnya bukan hanya tugas orang-orang
yang menjadi petugas pembersih masjid saja, tapi juga tugas kita sebagai
jamaah masjid untuk menjaga diri kita agar tidak mengotori masjid.
Bagaimanapun juga, jamaah pula yang merasa rugi apabila masjid yang kita
gunakan kotor.
Kebersihan merupakan salah satu hal yang dipandang penting dalam
Islam, bahkan dalam salah satu hadis yang disabdakan Rasulullah
dinyatakan kalau Allah itu menyukai kebersihan. Jadi sudah sepatutnya
kita sebagai seorang muslim menjadikan aspek kebersihan menjadi komponen
penting dalam ibadah kita. Jangan sampai kita malah menjadi orang-orang
sebaliknya yang tidak mempedulikan kebersihan atau menganggap remeh hal
tersebut.
Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai
kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan
senang kepada kedermawanan. (HR.At-Tirmidzi)***
Eko Apriansyah
*Ini liputan pertama saya sebagai reporter magang... Bisa dilihat di http://salmanitb.com/2012/11/ayo-sama-sama-jaga-kebersihan-toilet-masjid-salman/ juga... :D
0 comments:
Post a Comment