Saturday, January 26, 2013

Ayo Sama-sama Jaga Kebersihan Toilet Masjid Salman

 

Pernah membayangkan diri anda menyikat toilet tiga kali sehari? Atau memantaunya 2-3 jam sekali? Itulah yang dilakukan Buhori hampir setiap hari, demi menjaga kebersihan toilet Masjid Salman ITB. Tujuannya, agar toilet selalu nyaman ketika dipakai para jamaahnya.

Lelaki kelahiran Tangerang, 23 tahun  lalu ini adalah salah satu dari sosok di balik kebersihan Masjid Salman, khususnya pada toilet. Toilet yang notabene bagi kebanyakan orang merupakan tempat kotor dan jorok dan hanya dipakai apabila ada ‘keperluan’ saja, baginya telah menjadi tempat berkhidmat sehari-hari. Dengan tekun ia membersihkan setiap jengkal bagian toilet.

Menjaga kebersihan toilet bukanlah perkara mudah. Terkadang, Buhori kadang baru bisa membersihkan toilet setelah empat jam. “Saya kadang membersihkan toilet mulai dari jam enam sampai jam sepuluh apabila toiletnya lagi kotor banget. Terutama selepas hari Minggu,” ujarnya ketika diwawancarai oleh tim salmanitb.com (18/10).

“Untuk membersihkan toilet, saya sih standar saja. Pertama, toilet disiram dulu, terus disikat dengan sebelumnya dikasih cairan pembersih, terakhir disiram lagi.” Pria dengan nama legkap Buhori Muslim ini juga mengatakan apabila toilet tersebut tidak dibersihkan rutin sehari saja, niscaya kotoran-kotoran akan membekas di keramik, membuat toilet bau dan tidak nyaman digunakan.

Buhori mengaku tak ada yang istimewa dari pekerjaannya membersihkan toilet, selain nilai ibadah dalam kerjanya. “Ga ada yang indah di toilet, mah. Tapi semuanya dibawa enak saja. Apalagi ini di masjid, tempat ibadah. Jadi niatnya ibadah aja,” tuturnya sembari tersenyum.

Sama halnya dengan Buhori,  Idar Darningsih, perempuan separuh baya yang bertugas membersihkan toilet Masjid Salman bagian akhwat. Beliau telah bekerja membersihkan toilet masjid Salman sejak Februari 2004. Pengalamannya tak jauh berbeda dengan yang dialami Buhori. Semula, tak terpikir dalam benaknya menjadi seorang pembersih toilet. Namun, saat mendengar kabar kalau ada tawaran bekerja di Salman dari suaminya yang juga bekerja sebagai satpam di Salman, beliau langsung mengiyakan walaupun ‘hanya’ sebagai petugas kebersihan masjid.

Banyak hal yang dialami Idar selama bekerja, ia dahulu sering sekali menemukan barang-barang yang tak seharusnya dibuang di toilet. Toilet pun tersumbat dibuatnya. Hal tersebut membuatnya tak habis pikir. “Kadang ibu bingung mengapa banyak anak-anak yang harusnya sudah dewasa tapi malah membuang sampah-sampah sembarangan. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah jarang karena sudah ada tempat sampah di dalam toilet.”

Senada dengan Buhori. Idar juga mengungkapkan bahwa menjadi petugas kebersihan toilet bukanah profesi yang membanggakan, tapi merupakan ladang amal yang bisa ia lakukan. “Semuanya tak jadi masalah, asalkan untuk ibadah,” pungkasnya.

***

Cerita dari kedua sosok ini harusnya membuat kita bercermin tentang pentingnya kebersihan dalam Islam dan terus istiqamah untuk menjaganya. Salah satunya dalam menjaga kebersihan masjid.

Dari Aisyah r.a. : Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami untuk membangun masjid di tempat-tempat tinggal dan agar selalu dibersihkan serta diberi wangi-wangian. (HR Ahmad, Tirmidzi, lbn Majah dan Abu Dawud)

Hadis di atas merupakan perintah Rasulullah agar kita dapat menjaga kebersihan masjid, dan hal ini sebenarnya bukan hanya tugas orang-orang yang menjadi petugas pembersih masjid saja, tapi juga tugas kita sebagai jamaah masjid untuk menjaga diri kita agar tidak mengotori masjid. Bagaimanapun juga, jamaah pula yang merasa rugi apabila masjid yang kita gunakan kotor.

Kebersihan merupakan salah satu hal yang dipandang penting dalam Islam, bahkan dalam salah satu hadis yang disabdakan Rasulullah dinyatakan kalau Allah itu menyukai kebersihan. Jadi sudah sepatutnya kita sebagai seorang muslim menjadikan aspek kebersihan menjadi komponen penting dalam ibadah kita. Jangan sampai kita malah menjadi orang-orang sebaliknya yang tidak mempedulikan kebersihan atau menganggap remeh hal tersebut.

Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. (HR.At-Tirmidzi)***


Eko Apriansyah
*Ini liputan pertama saya sebagai reporter magang... Bisa dilihat di http://salmanitb.com/2012/11/ayo-sama-sama-jaga-kebersihan-toilet-masjid-salman/ juga... :D

0 comments:

Post a Comment