9:24 AM -
Artikel Islam,Sekolah Pemikiran Islam
No comments


Akidah: Benteng Ghazwul Fikri
![]() |
Sumber foto: votreespirit.wordpress.com |
Ghazwul
fikri atau perang pemikiran kerap
menjadi momok kaum muslim. Banyak kaum muslim yang takut, bahkan parno terhadap wacana tersebut. Di sisi
lain, terdapat pula mereka yang tak peduli sehingga tak
terkalahkan dengan mudahnya dalam peperangan nyata namun tak terlihat secara langsung ini.
Ghazwul
fikri ini umumnya
diterjemahkan sebagai peperangan pemikiran, dapat berupa adu pendapat,
filsafat, dan sebagainya. Namun, secara khusus, ghazwul fikri diartikan sebagai perang pengaruh yang dilakukan
pihak Barat kepada kaum muslimin. Inilah yang dinilai menjadi momok tersebut.
Pengaruh ini dapat berupa pola dan gaya hidup, pemikiran-pemikiran liberal, dan
sebagainya yang menjauhkan muslim dari agamanya.
Barat sudah menyebarkan pengaruhnya ini
sejak lama dan tersusun secara sistematis. Begitu banyak cara dan media yang
digunakan pihak Barat untuk menyebarkan pengaruhnya, sebut saja melalui media
massa dan teknologi yang sebagian besar dikuasainya. Dengan perantara kedua hal
tersebut saja, kebanyakan umat Islam sendiri telah terpengaruh dengan cara
berpikir Barat yang kian menjauhkan mereka dari agamanya.
Di sisi lain, ghazwul
fikri ini seharusnya
bukan menjadi momok yang
perlu ditakuti umat muslim. Pada dasarnya, Islam telah mengajarkan umatnya cara
membentengi diri dari pengaruh pemikiran-pemikiran yang tidak baik. Benteng
inilah yang dinamakan sebagai konsep akidah.
Saat seorang muslim berhadapan dengan
pemikiran-pemikiran dari Barat yang cenderung menampikkan keberadaan Tuhan ataupun
mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi, ia bisa menyaringnya dengan baik
apabila memiliki akidah yang kuat. Akidah islamiyah mengajarkan bahwa kehidupan
ini hanyalah sementara. Jadi, bukan suatu hal yang harus lebih dipentingkan daripada
kehidupan akhirat. Ketika ada hal-hal yang tak baik atau maksiat, ia tahu bahwa Allah selalu mengawasinya
sehingga menghidari hal tersebut.
Sayangnya, tidak semua kaum muslimin memiliki
benteng akidah yang kuat. Jadi, ketika mereka berhadapan dengan ghazwul fikri, banyak dari mereka malah
merobohkan benteng yang ada dalam dirinya, bukannya melawan balik serangan dari
lawannya.
Lalu, bagaimana agar kaum muslimin bisa
mengatasinya? Pendidikan akidah sedari kecil adalah salah satu jawabannya. Ini
merupakan kunci awal dalam memperkuat benteng akidah hingga siap berhadapan
dengan ghazwul fikri, sebuah pertempuran yang
sudah tak dapat dihindari lagi. Sasaran yang paling mudah diserang ghazwul fikri ini adalah anak-anak dan
remaja yang pada dasarnya mudah mengikuti apa-apa yang mereka baru ketahui. Dengan
pendidikan akidah sedari kecil, ghazwul
fikri Barat tidak akan memiliki daya serang lagi.
Penulis: Eko Apriansyah a.k.a. Yansa El-Qarni
*Tulisan ini merupakan tugas kuliah Sekolah Pemikiran Islam ITJ Angkatan 1
0 comments:
Post a Comment