9:19 AM -
Bincang-bincang
1 comment
Buku VS Qur'an
Buku versus Qur’an? Apa maksudnya? Penasaran,
kan? Cekidot yang di bawah ini dulu deh.
***
“Lu udah baca semua buku Harry Potter belom? ”
“Ah…, gua cuma nonton filmnya aja. Kalo
baca mendingan gua baca buku si
Pocong. Lu tahu, kan, tuh buku? Kocak dan gua banget tuh.”
“Huh, lu mah…, gua juga suka buku Harry Potter karena tokoh utamanya gua banget. Coba lu pikir, pasti enak kayaknya kalo
kita bisa sihir. Bener kagak?”
Kira-kira sudah tahu belum mengapa judul tulisan ini Buku
VS Qur’an? Yah, tepat sekali! Zaman sekarang ini, buku seolah mengalahkan Al
Qur’an baik dalam sering dibacanya, jadi referensi dalam berbagai hal, bahkan
untuk pedoman hidup saja Al Qur’an sering terlupakan. Buku-buku seperti Harry
Potter, Twilight, Pocong, dan berbagai buku lainnya malah menjadi acuan dan
teladan bagi orang-orang, khususnya anak muda. Bahkan, buku yang murni
mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan pemahaman Islam seperti buku-buku
komunis, Mein Kampf karya Adolf Hitler misalnya, juga sudah tak jarang menjadi
konsumsi mereka. Padahal jelas buku-buku tersebut bisa membimbing ke arah yang
kurang baik apabila seseorang tidak memiliki saringan diri yang kuat.
Saringan diri kita sebagai umat muslim adalah ajaran yang
diajarkan dalam pedoman hidup kita, yaitu Al
Qur’annul Kariim. Sebuah kitab (buku) yang mulia, berisikan
pelajaran-pelajaran hidup yang universal, tak lekang oleh zaman, bahkan selalu
benar walau sering dipertentangkan. Buku yang bagi orang-orang yang cinta
kepadanya tidak pernah bosan diulang berkali-kali membacanya bahkan dihafalkan
sedetil-detilnya.
Pertanyaannya, apakah Al Qur’an tersebut untuk kita sudah
menjadi suatu yang lebih kita gemari atau kita cintai dibandingkan buku-buku
yang sering menjadi konsumsi orang-orang pada umumnya? Apakah ia sudah menjadi
bacaan yang menjadi pedoman hidup kita? Apa Al Qur’an tersebut hanya dibuka dan
dibaca diwaktu-waktu sisa, atau bahkan dibiarkan berdebu di sudut kamar?
Padahal untuk buku-buku yang lain kita rela-relain
menyampulnya agar kelihatan bersih dan rapi, serta tidak mudah rusak ketika
sering dibaca. Sekarang simak dulu, nih, keutamaan-keutamaan Al Qur’an.
“Dan Kami turunkan
kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu serta petunjuk
dan rahmat bagi orang-orang yang berserah diri.” (Q.S. An-Nahl [16]: 89)
Ayat tersebut menjelaskan keutamaan Al Qur’an yang melingkupi
segala sesuatu, bahwa ia menjadi petunjuk bagi orang beriman dan akan
menguatkan dirinya. Nah, apa yang
perlu kita ragukan pada Al Qur’an lagi kalau jelas ada pernyataan langsung dari
Allah Swt seperti itu? Bahkan, bagi orang-orang yang tidak beriman, yang tidak
menjadikan Al Qur’an sebagai pedomannya diumpamakan sebagai sesuatu yang lemah.
“Sesungguhnya orang yang tidak
terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang
roboh.” (H.R. Tirmidzi, beliau berkata hadits ini hasan
shahih)
Al Qur’an juga meninggikan derajat orang-orang yang
beriman dan merendahkan derajat orang-orang yang meninggalkannya.
“Sesunggunya Allah
Swt mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan
merendahkan derajat golongan lainnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits-hadits lain yang
menjelaskan keutamaan kita berinteraksi dengan Al Qur’an. Kalau dibandingkan
dengan interaksi kita dengan bacaan-bacaan lain apakah bacaan-bacaan tersebut
bisa dibandingkan dengan Al Qur’an? Ya
pasti tidaklah, yaw. Wong
sebaik-baik manusia adalah orang yang berinteraksi dengan Al Qur’an.
“Sebaik-baik kalian
adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain”.(H.R.
Bukhari)
Adakah yang mendengar “sebaik-baiknya
kalian adalah yang membaca buku komik, novel dan sebagainya”? Tentu tidak
bukan. Hehe.
***
“Hmm… sihir, ya? Kayaknya menarik juga ya, kalau kita
bisa. Tapi sayangnya itu termasuk syirik, kan?”
“Yoi men,
Pocong lu juga mistis, kan?”
“Hei, kalian kenapa ngobrol
aja!? Sekarang pelajaran Ulumul
Qur’an bukan pelajaran pocong-pocongan!”
“Baik, Pak Ustad!”
1 comments:
banyak membaca buku juga bagus, namun hal itu jangan sampai dijadikan sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan, tetapi cukup sebagai ilmu tambahan saja untuk kita.
Al Quran is the best book in the world.. ^_^
Post a Comment